Kata distro selama ini mungkin sangat akrab di telinga kita. Hampir di
setiap pusat perbelanjaan di kota tempat kita tinggal terdapat distro. Distro sebenarnya merupakan singkatan dari “Distribution Store”. Distribution store, dalam Bahasa Indonesia berarti
toko yang mendistribusikan sebuah produk. Sama seperti namanya, fungsi distro memang sebagai tempat untuk
menawarkan, menjual atau dalam bahasa bisnisnya mendistribusikan barang yang
sudah di produksi oleh suatu tempat produksi.
Distro tidak sama
dengan toko baju pada umumnya. Karena distro
merupakan toko distribusi, maka biasanya barang yang dipamerkan di distro adalah barang yang langsung
diambil dari tempat produksi barang tersebut. Sedangkan toko biasa menjual
barang yang diambil dari pedagang besar atau pedagang grosiran yang tidak
memproduksi langsung barang yang dijualnya tersebut.
Barang yang dijual di Distro biasanya adalah barang dengan
item lebih spesifik dibandingkan
dengan barang yang dijual di toko biasa. Spesifik dalam arti bahwa barang
tersebut digunakan oleh sebuah komunitas tertentu atau sebuah kelompok tertentu
yang target pasarnya lebih spesifik. Misalnya, kaos komunitas pada bikers atau
jaket komunitas suatu kelompok hobi.
Barang yang dijual di distro biasanya berupa baju, aksesoris
dan pernak-pernik yang mendukung sebuah penampilan. Jenis baju yang dijual di distro pun lebih spesifik biasanya
adalah jenis baju dengan model dan rancangannya yang casual, baik kaos atasan, kemeja atasan atau celana dengan model
casual.
Aksesoris yang dijual di distro biasanya adalah aksesoris yang
berkaitan temanya dengan baju yang dijual. Misalnya untuk baju dengan motif
kotak-kotak, akan tersedia juga aksesoris yang sesuai dengan motif baju
tersebut. Sedangkan pernak-pernik yang tersedia di distro biasanya adalah pernak-pernik yang menjadi incaran para
komunitas tertentu, misalnya syal
atau gantungan kunci yang sesuai dengan komunitas para pemain skateboard maupun
komunitas spesifik lainnya.